081910263554

Jika Anda sedang mencari solusi pengaspalan yang cepat, praktis, dan efisien, aspal cair menjadi pilihan yang patut menjadi pertimbangan. Melalui panduan lengkap ini, Anda akan memahami berbagai jenis aspal cair untuk jalan, kisaran harga terbarunya, serta proses aplikasinya yang benar agar hasil perkerasan lebih kuat dan tahan lama. Dengan mengetahui detailnya sejak awal, Anda bisa memilih produk yang paling tepat untuk kebutuhan proyek Anda, sekaligus menghindari risiko kerusakan dini pada permukaan jalan.

Apa Itu Aspal Cair?

Aspal cair adalah material pengikat berbasis aspal yang telah melalui proses pencampuran dengan pelarut khusus sehingga teksturnya lebih encer dan mudah pengaplikasianya pada permukaan jalan. Berbeda dari hotmix yang membutuhkan suhu tinggi saat menggunakanya, aspal cair justru formulasinya untuk pekerjaan yang membutuhkan daya sebar lebih luas dengan proses yang jauh lebih praktis. Karena konsistensinya lebih ringan, material ini mampu menembus pori-pori permukaan jalan secara merata sehingga daya rekatnya meningkat secara signifikan.

Selain itu, aspal cair memiliki peran penting dalam berbagai tahapan konstruksi. Mulai dari lapisan perekat dasar (prime coat), perekat antar lapisan hotmix (tack coat), hingga perbaikan jalan ringan seperti patching. Karena fleksibilitas inilah banyak kontraktor memilih aspal cair untuk proyek skala kecil hingga menengah yang membutuhkan efisiensi waktu dan biaya.

Jika perbandinganya dengan jenis aspal lainnya, aspal cair juga menawarkan keunggulan dalam hal kemudahan penggunaan. Anda tidak membutuhkan mesin pemanas atau alat berat yang kompleks. Bahkan, pada beberapa kondisi tertentu, penyemprot manual sudah cukup untuk menghasilkan permukaan yang kuat dan siap terlapisi hotmix. Karena itu, memahami karakteristik aspal cair sejak awal akan membantu Anda menentukan kapan material ini menjadi pilihan paling ideal untuk proyek jalan Anda.

aspal cair untuk jalan

Baca juga aspal cair

Kegunaan Aspal Cair

Aspal cair memiliki peran penting dalam berbagai tahapan pekerjaan perkerasan jalan, terutama karena sifatnya yang lebih mudah pengaplikasianya dan mampu meresap ke permukaan secara efektif. Berikut beberapa kegunaan utamanya:

  1. Prime Coat (Lapisan Perekat Awal)
    Aspal cair penggunaanya sebagai lapisan pertama pada permukaan base course untuk meningkatkan daya lekat antara lapisan baru dan struktur jalan di bawahnya. Ini membantu mencegah terjadinya pengelupasan dan memastikan lapisan aspal berikutnya menempel kuat.
  2. Tack Coat (Lapisan Perekat Antarlapis)
    Pada pekerjaan overlay atau penambalan, aspal cair pengaplikasianya untuk mengikat lapisan lama dengan lapisan baru. Fungsinya sangat penting agar kedua lapisan menyatu dan tidak mudah bergeser ketika lalu lalang kendaraan.
  3. Pekerjaan Perawatan Jalan (Maintenance)
    Aspal cair sering penggunaanya untuk pekerjaan patching, penambalan retak (crack sealing), atau penutupan pori pada permukaan jalan. Dengan sifatnya yang mampu meresap, aspal cair membantu memperpanjang usia jalan dengan mencegah masuknya air yang bisa merusak struktur.
  4. Pengendalian Debu pada Jalan Tanah
    Pada area jalan tanah atau lingkungan proyek, aspal cair dapat anda gunakan untuk mengurangi debu. Aplikasinya membentuk lapisan tipis yang mengikat material halus agar tidak mudah beterbangan.
  5. Stabilisasi Permukaan Jalan
    Aspal cair juga berfungsi membantu memadatkan permukaan material granular, sehingga struktur jalan menjadi lebih stabil dan tidak mudah mengalami deformasi.

Jenis-Jenis Aspal Cair

Aspal cair memiliki beberapa tipe yang perbedaanya berdasarkan bahan pelarut dan kecepatan menguapnya. Setiap jenis memiliki fungsi khusus dalam konstruksi jalan, sehingga pemilihannya harus anda sesuaikan dengan kebutuhan proyek. Berikut jenis-jenis aspal cair yang umum kontraktor gunakan:

  • Aspal Emulsi (Alternatif Aspal Cair)
    Meski tidak termasuk golongan aspal cair berbasis pelarut, aspal emulsi sering menjadi pengganti yang lebih ramah lingkungan. Proses pembuatanya dengan mencampur aspal dan air menggunakan emulsifier, jenis ini lebih aman, cepat penerapanya, dan sangat cocok untuk pekerjaan tack coat, prime coat, hingga perawatan jalan ringan.
  • Aspal Cair RC (Rapid Curing)
    Aspal RC menggunakan pelarut bensin yang cepat menguap. Karena karakteristiknya yang cepat kering, jenis ini cocok untuk pekerjaan yang membutuhkan waktu ikat singkat, misalnya tack coat pada lapisan perkerasan lama sebelum di-overlay dengan hotmix. RC memberikan daya lekat kuat dan siap proses pelapisan cepat tanpa menunggu lama.
  • Aspal Cair MC (Medium Curing)
    MC menggunakan pelarut minyak tanah dengan tingkat penguapan sedang. Karakteristik ini membuatnya ideal untuk pekerjaan prime coat, yaitu pelapisan dasar pada agregat yang masih berpori. Aspal MC meresap lebih dalam ke lapisan bawah sehingga meningkatkan kekuatan struktur jalan sebelum pemebrian lapisan hotmix di atasnya.
  • Aspal Cair SC (Slow Curing)
    SC menggunakan pelarut solar atau minyak berat sehingga proses penguapannya berlangsung lebih lama. Biasanya kegunaan pemakaianya untuk lapisan yang membutuhkan penetrasi maksimal atau pekerjaan yang tidak memerlukan waktu pengeringan cepat. Jenis ini banyak untuk penggunaan pada area tertentu yang membutuhkan fleksibilitas dan daya rekat tinggi.

Proses Aplikasinya

Proses aplikasi aspal cair harus melalui proses dengan langkah yang tepat agar hasilnya kuat, merekat sempurna, dan tahan lama. Berikut tahapan yang umum kontraktor lakukan dalam pekerjaan jalan menggunakan aspal cair:

  1. Persiapan Permukaan Jalan
    Tahap awal permulaanya dengan membersihkan area kerja dari debu, tanah, batu kecil, dan kotoran lain. Permukaan harus benar-benar bersih agar aspal cair dapat meresap dan menempel dengan optimal. Jika ada lubang atau retakan besar, harus proses perbaikan terlebih dahulu.
  2. Pemanasan Aspal Cair (Jika Diperlukan)
    Beberapa jenis aspal cair seperti MC (Medium Curing) memerlukan pemanasan ringan sebelum proses pengaplikasian. Tujuannya untuk memperoleh tingkat kekentalan yang ideal agar mudah proses penyemprotan dan meresap ke permukaan.
  3. Pengaplikasian Menggunakan Asphalt Sprayer
    Aspal cair bisa anda semprotkan secara merata ke seluruh permukaan menggunakan alat khusus seperti asphalt sprayer atau distributor. Penyemprotan harus mengikuti ketebalan dan volume yang sesuai standar agar daya rekat maksimal dan tidak terjadi genangan.
  4. Penyerapan dan Waktu Ikat (Curing Time)
    Setelah anda semprotkan, aspal cair biarkan mengering dan meresap. Waktu curing bervariasi tergantung jenis aspal cair, cuaca, dan kondisi permukaan. Pada prime coat biasanya membutuhkan waktu lebih lama ketimbang tack coat.
  5. Penghamparan Lapisan Berikutnya
    Setelah lapisan aspal cair siap, proses dapat anda lanjutkan dengan penghamparan hotmix atau material penutup lainnya. Pada pekerjaan overlay, lapisan baru harus segera anda hamparkan agar daya rekat antarlapis terjaga dengan baik.
  6. Pemeriksaan dan Finishing
    Tahap akhir perlu anda lakukan pengecekan ke merataan, daya lekat, dan area yang mungkin perlu perbaikan. Proses ini memastikan kualitas pekerjaan sesuai standar teknis sebelum jalan anda buka untuk lalu lintas.
aspal cair untuk jalan

Kelebihan dan Kekurangan Aspal Cair

Aspal cair banyak digunakan dalam pekerjaan konstruksi jalan karena menawarkan efisiensi dan fleksibilitas yang tidak dimiliki jenis aspal lainnya. Namun, seperti material konstruksi pada umumnya, aspal cair juga memiliki batasan tertentu. Dengan memahami keunggulan dan kekurangannya, Anda bisa menentukan apakah material ini benar-benar sesuai untuk kebutuhan proyek Anda.

Kelebihan Aspal Cair

  • Mudah diaplikasikan tanpa pemanasan tinggi
    Salah satu keunggulan terbesar aspal cair adalah proses penggunaannya yang praktis. Karena sifatnya yang lebih encer, material ini dapat disemprotkan langsung ke permukaan jalan tanpa memerlukan mesin pemanas atau alat berat khusus. Hal ini sangat membantu mempercepat pekerjaan di lapangan dan mengurangi biaya operasional.
  • Memberikan daya rekat kuat pada permukaan jalan
    Aspal cair mampu menembus pori-pori agregat dengan baik, sehingga menghasilkan ikatan yang lebih solid antara lapisan lama dan lapisan baru. Efek ini sangat penting untuk menciptakan struktur jalan yang kokoh serta tahan terhadap deformasi akibat beban kendaraan.
  • Efektif untuk prime coat dan tack coat
    Karena tingkat penetrasinya tinggi, aspal cair ideal untuk pelapisan dasar maupun perekat antar lapisan. Material ini memudahkan kontraktor menciptakan permukaan yang siap dilapisi hotmix secara merata.
  • Lebih fleksibel untuk proyek kecil maupun skala menengah
    Penggunaannya sangat cocok untuk pekerjaan ringan seperti perbaikan jalan, patching, hingga pemeliharaan rutin yang tidak membutuhkan campuran hotmix dalam volume besar.

Kekurangan Aspal Cair

  • Sensitif terhadap cuaca
    Proses aplikasi akan kurang optimal jika dilakukan saat hujan atau kondisi permukaan terlalu lembap. Karena itu, timing yang tepat sangat mempengaruhi kualitas hasil akhirnya.
  • Waktu pengeringan yang bervariasi
    Bergantung pada jenisnya, beberapa aspal cair seperti SC membutuhkan waktu penguapan lebih lama. Hal ini dapat mempengaruhi kecepatan pekerjaan, khususnya ketika proyek memiliki deadline ketat.
  • Aroma pelarut cukup kuat
    Karena menggunakan bahan pelarut seperti bensin atau minyak tanah, beberapa jenis aspal cair mengeluarkan aroma menyengat. Meskipun tidak membahayakan bila digunakan sesuai standar, kondisi ini kadang mengganggu pekerja atau area sekitar.
  • Kurang cocok untuk struktur jalan yang membutuhkan kekuatan maksimal
    Meskipun efektif sebagai perekat, aspal cair bukan pilihan utama untuk lapisan struktural. Untuk kebutuhan beban berat atau intensitas lalu lintas tinggi, hotmix tetap menjadi solusi paling ideal.

Daftar Harga Aspal Hotmix di aspalin Terbaru

Berlaku Mulai: 1 Oktober 2025

No
Jenis Aspal Hotmix
Satuan
Harga per Ton
1
ATB
Ton
Rp 1.140.000
2
AC-BC
Ton
Rp 1.180.000
3
AC-WC
Ton
Rp 1.230.000
4
AC-WC IV A
Ton
Rp 1.255.000
5
3 Laston
Ton
Rp 1.270.000
6
HRS
Ton
Rp 1.310.000
7
3 Laston Spesial
Ton
Rp 1.390.000
8
Sand Sheet
Ton
Rp 1.480.000
9
Sand Sheet Spesial
Ton
Rp 1.570.000
10
Aspal Emulsi per Liter
Liter
Rp 12.500
11
Aspal Emulsi per Drum
Drum
Rp 2.600.000
💡 Harga dapat berubah sewaktu-waktu. Hubungi kami untuk informasi update.
aspal cair untuk jalan

Standar Mutu Aspal Cair Menurut Bina Marga

Agar pekerjaan jalan menghasilkan kualitas terbaik, penggunaan aspal cair wajib mengikuti standar teknis yang telah ditetapkan oleh Bina Marga. Standar ini mengatur spesifikasi fisik, kandungan bahan, hingga karakteristik kinerja untuk memastikan material benar-benar layak digunakan pada proyek konstruksi dan pemeliharaan jalan.

Standar tersebut bukan hanya pedoman teknis, tetapi juga jaminan bahwa setiap proses aplikasi berjalan aman, efisien, dan menghasilkan daya tahan maksimal. Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Klasifikasi Aspal Cair

Bina Marga mengelompokkan aspal cair berdasarkan kecepatan penguapan pelarutnya:

  • RC (Rapid Curing) – Penguapan cepat, cocok untuk tack coat.
  • MC (Medium Curing) – Penguapan sedang, ideal untuk prime coat.
  • SC (Slow Curing) – Penguapan lambat, lebih jarang digunakan karena waktu pengeringannya lebih lama.

Klasifikasi ini membantu kontraktor memilih jenis yang tepat sesuai kebutuhan lapangan sehingga daya rekat dan penetrasinya tetap optimal.

2. Standar Karakteristik Fisik

Bina Marga memberikan batasan teknis pada beberapa parameter berikut:

  • Viscosity (Kekentalan)
    Viskositas menentukan kemudahan aplikasi. Nilai yang sesuai standar mencegah material terlalu encer atau terlalu kental sehingga penyemprotan lebih presisi.
  • Residue by Distillation (Sisa Destilasi)
    Setelah pelarut menguap, residu yang tersisa harus memenuhi persentase tertentu agar menghasilkan daya rekat kuat dan tidak rapuh.
  • Ductility & Penetration
    Parameter ini memastikan aspal cair tetap fleksibel dan tidak mudah retak ketika menerima pergerakan atau beban kendaraan.
  • Flash Point
    Standar ini mengatur titik nyala minimum agar proses aplikasi tetap aman di lapangan.

3. Persyaratan Kinerja di Lapangan

Selain pengujian laboratorium, Bina Marga juga menetapkan kualitas minimum untuk hasil aplikasinya:

  • Ikatan antar lapisan harus merata tanpa area yang tidak terlapisi.
  • Tidak boleh terjadi bleeding setelah lapisan hotmix dipasang.
  • Proses penetrasi harus sempurna terutama untuk prime coat pada agregat dasar.
  • Suhu permukaan jalan harus sesuai agar hasil akhir kuat dan tidak mengelupas.

4. Kepatuhan pada SOP Aplikasi

Untuk mendapatkan hasil yang sesuai standar mutu, kontraktor wajib menerapkan prosedur berikut:

  • Membersihkan permukaan dari debu dan kotoran.
  • Menggunakan alat sprayer bertekanan untuk distribusi yang lebih stabil.
  • Menjaga volume semprot mengikuti rate application Bina Marga.
  • Menghindari aplikasi saat kondisi basah atau cuaca buruk.

Kepatuhan ini memastikan material bekerja maksimal dan umur layanan jalan jauh lebih panjang.

Info Pemesanan Aspal Cair

Untuk pemesanan aspal cair atau konsultasi kebutuhan proyek, Anda bisa langsung menghubungi tim kami melalui WhatsApp 081-910-263-554. Kami siap membantu menghitung kebutuhan material, memberikan rekomendasi jenis aspal yang tepat, hingga menyediakan layanan pengiriman cepat ke lokasi proyek Anda.

FAQ Aspal Cair untuk Jalan

1. Apa bedanya aspal cair dengan aspal hotmix?

Aspal cair digunakan sebagai perekat atau pelapis dasar (prime coat dan tack coat), sedangkan hotmix dipakai sebagai lapisan struktur jalan. Keduanya saling melengkapi dalam proses pengaspalan.

2. Jenis aspal cair mana yang paling sering digunakan?

Jenis MC (Medium Curing) paling umum digunakan karena cocok untuk prime coat dan memiliki waktu pengeringan yang ideal untuk pekerjaan jalan standar.

3. Berapa lama waktu pengeringan aspal cair?

Rata-rata 30–120 menit tergantung jenisnya (RC, MC, atau SC) serta kondisi cuaca di lapangan.

4. Apakah aspal cair bisa digunakan saat permukaan lembap?

Tidak disarankan. Permukaan harus benar-benar kering agar penetrasi dan daya rekat berjalan optimal.