Memahami perbedaan AC BC dan AC WC sangat penting dalam pekerjaan konstruksi jalan, terutama bagi kontraktor, konsultan, hingga pemilik proyek yang ingin memastikan hasil pengaspalan lebih kuat dan tahan lama. Dua jenis lapisan aspal ini memiliki fungsi, ketebalan, serta komposisi material yang berbeda, sehingga pemilihannya tidak bisa asal. Dalam penjelasan lengkap ini, Anda akan mempelajari pengertian AC BC dan AC WC, fungsi masing-masing, perbedaan material penyusunnya, hingga bagaimana keduanya teraplikasikan pada konstruksi jalan raya dengan standar terbaik.

DAFTAR ISI
Apa Itu AC BC dan AC WC?
Ketika membahas konstruksi jalan, Anda mungkin sering mendengar istilah AC BC dan AC WC. Keduanya memang terdengar mirip, namun keduanya memiliki peran yang berbeda sehingga pemahamannya menjadi sangat penting. AC BC atau Asphalt Concrete Binder Course dapat kami anggap sebagai lapisan pengikat yang berada di bawah permukaan akhir. Lapisan ini membantu menyebarkan beban kendaraan sekaligus memberikan kekuatan struktur agar jalan tidak cepat rusak.
Sementara itu, AC WC atau Asphalt Concrete Wearing Course merupakan lapisan paling atas yang langsung bersentuhan dengan roda kendaraan. Lapisan ini terancang lebih halus, lebih rapat, dan lebih estetik sehingga berkendara terasa nyaman. Selain itu, AC WC juga menentukan kualitas drainase permukaan serta ketahanan terhadap cuaca.
Dengan memahami perbedaan dasar ini, Anda akan lebih mudah menentukan jenis lapisan mana yang paling tepat anda gunakan dalam proyek pengaspalan, terutama jika Anda ingin hasil akhir yang kuat, awet, dan memenuhi standar teknis konstruksi jalan raya.
Fungsi Utama AC BC dalam Struktur Jalan
AC BC memiliki peran yang sangat vital dalam sistem perkerasan jalan karena lapisan ini bekerja sebagai penopang utama sebelum permukaan akhir terpasang. Secara sederhana, AC BC memastikan struktur jalan tetap kokoh meskipun menerima beban lalu lintas berat setiap hari. Selain itu, lapisan ini membantu mendistribusikan tekanan dari kendaraan agar tidak langsung mengenai lapisan di bawahnya, sehingga risiko kerusakan dini dapat anda tekan dengan lebih efektif.
Di sisi lain, aspal AC BC juga berfungsi sebagai pengikat antara lapisan base course dan lapisan permukaan. Transisi yang kuat ini membuat jalan lebih stabil dan tidak mudah mengalami retak, gelombang, atau deformasi. Dengan memahami fungsi utamanya, Anda bisa melihat bahwa kualitas AC BC sangat menentukan keberhasilan seluruh konstruksi jalan, sehingga pemilihan material, ketebalan, dan metode pemasangannya tidak boleh anda lakukan sembarangan.
Fungsi Utama AC WC sebagai Lapis Aus
Sebagai lapisan paling atas dalam struktur perkerasan, aspal AC WC memegang peran yang langsung memengaruhi kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan. Karena berada di posisi terluar, lapisan ini terancang dengan agregat yang lebih halus dan padat sehingga permukaannya terasa lebih mulus saat terlewati kendaraan. Selain itu, teksturnya terbuat presisi agar mampu memberikan daya cengkeram yang baik, terutama ketika kondisi jalan basah.
Di sisi lain, AC WC berfungsi melindungi lapisan konstruksi di bawahnya dari cuaca ekstrem, air hujan, beban kendaraan, serta gesekan ban yang terjadi terus-menerus. Dengan perlindungan ini, struktur jalan tetap stabil dan tidak cepat mengalami kerusakan seperti retak rambut, lubang kecil, atau pengelupasan. Karena itu, kualitas AC WC sangat menentukan umur layanan jalan, sehingga pemilihannya harus perlu anda lakukan dengan standar teknis yang tepat agar jalan terasa aman, nyaman, dan tahan lama.
Perbedaan AC BC & AC WC Berdasarkan Konstruksi Jalan
Perbedaan AC BC dan AC WC bisa terlihat jelas ketika keduanya anda tempatkan dalam struktur pengaspalan jalan. Secara konstruksi, AC BC berada pada posisi tengah sebagai lapisan pengikat sekaligus penopang. Karena bekerja menahan dan menyebarkan beban kendaraan, lapisan ini terbuat lebih tebal dan menggunakan agregat yang lebih kasar agar kekuatannya maksimal. Struktur seperti ini membuat AC BC mampu menjaga kestabilan keseluruhan jalan sebelum lapisan akhir terpasang.
Sebaliknya, AC WC berfungsi sebagai lapis aus yang berada di bagian paling atas. Lapisan ini memiliki ketebalan yang lebih tipis dan komposisi material yang lebih halus karena fokus utamanya adalah memberikan kenyamanan, keamanan, serta drainase permukaan yang baik. Dengan perbedaan posisi dan karakteristik tersebut, AC BC menanggung beban struktural, sementara AC WC berperan menjaga kualitas permukaan jalan dan melindungi lapisan di bawahnya dari kerusakan akibat cuaca maupun gesekan ban.
Tabel Simulasi Perbedaan AC & AC WC
No | Aspek Perbandingan | AC-BC (Asphalt Concrete – Binder Course) | AC-WC (Asphalt Concrete – Wearing Course) |
|---|---|---|---|
1 | Letak dalam Struktur Jalan | Lapisan tengah (menghubungkan base dengan lapis aus) | Lapisan paling atas, langsung bersentuhan dengan lalu lintas |
2 | Fungsi Utama | Sebagai pengikat/penyambung struktur, menambah kekuatan dan stabilitas | Melindungi struktur jalan dari cuaca, gesekan, dan air; memberikan kenyamanan berkendara |
3 | Tekstur Permukaan | Lebih kasar dan tidak sehalus AC-WC | Lebih halus, rapat, dan nyaman dilalui |
4 | Kekuatan Struktural | Tinggi, karena berfungsi menahan beban dari kendaraan | Cukup untuk lapisan aus, fokus pada kenyamanan dan perlindungan |
5 | Material Penyusun | Agregat lebih besar, komposisi lebih kuat dan kokoh | Agregat lebih halus, campuran lebih rapat untuk finishing |
6 | Ketebalan Umum | 5–7 cm (tergantung desain jalan) | 3–4 cm (lebih tipis) |
7 | Kemampuan Drainase | Kurang kedap air dibanding AC-WC | Lebih kedap air, mencegah air masuk ke lapisan bawah |
8 | Peran Ketahanan | Menanggung dan menyebarkan beban kendaraan | Menahan keausan, gesekan, dan kerusakan permukaan |
9 | Biaya Pembuatan | Lebih rendah daripada AC-WC | Lebih tinggi karena finishing dan material lebih halus |
10 | Aplikasi Ideal | Jalan dengan volume lalu lintas sedang–tinggi sebagai lapisan struktur | Semua jenis jalan sebagai lapisan final untuk kenyamanan dan perlindungan |
Komposisi Material AC-BC vs AC-WC
Komposisi material pada AC-BC dan AC-WC memiliki perbedaan mendasar karena masing-masing lapisan memiliki fungsi berbeda dalam struktur perkerasan jalan. AC-BC (Binder Course) terancang menggunakan agregat berukuran lebih besar dan campuran yang lebih kasar untuk memberikan kekuatan struktural, menahan beban kendaraan, serta memastikan ikatan kuat antara base course dan lapis aus. Pada lapisan ini, kadar aspal umumnya lebih rendah ketimbang AC-WC karena fokus utamanya adalah stabilitas dan daya dukung.
Sementara itu, AC-WC (Wearing Course) tersusun dengan agregat yang lebih halus dan campuran bergradasi rapat untuk menghasilkan permukaan jalan yang halus, kedap air, serta nyaman lalu lalang kendaraan. Kadar aspal pada AC-WC cenderung lebih tinggi agar mampu memberikan ketahanan terhadap keausan, gesekan ban, serta perlindungan optimal bagi lapisan di bawahnya.
Perbedaan komposisi ini membuat AC-BC lebih berorientasi pada kekuatan struktural, sedangkan AC-WC berfokus pada kualitas permukaan dan daya tahan terhadap kondisi cuaca maupun lalu lintas harian. Pemahaman ini penting untuk memastikan konstruksi jalan memiliki performa maksimal dan umur layanan yang lebih panjang.
Table Komposisi AC WC & AC BC
1 | Ukuran Agregat | Lebih besar (kasar) | Lebih halus (fine aggregate) |
2 | Jenis Gradasi | Semi-rapat hingga rapat | Sangat rapat (dense graded) |
3 | Kadar Aspal (Bitumen) | Lebih rendah dibanding AC-WC | Lebih tinggi untuk permukaan kedap air |
4 | Fungsi Aspal | Pengikat untuk kekuatan struktural | Memberikan kelenturan & ketahanan aus |
5 | Filler Mineral | Cukup, untuk menambah stabilitas | Lebih banyak untuk permukaan halus |
6 | Tekstur Campuran | Kasar, menahan beban kendaraan | Halus, meningkatkan kenyamanan & keselamatan |
7 | Stabilitas Campuran | Tinggi, fokus pada daya dukung | Sedang–tinggi, fokus pada ketahanan permukaan |
8 | Tujuan Utama | Ikatan kuat antar lapisan & kekuatan struktural | Lapisan aus yang tahan cuaca dan gesekan |
Kelebihan dan Kekurangan AC-BC (Asphalt Concrete – Binder Course)
AC-BC memiliki peran penting sebagai lapisan pengikat dan pendukung struktur di bawah AC-WC. Agar penggunaannya semakin tepat, berikut kelebihan dan kekurangan yang perlu anda pahami.
Kelebihan AC-BC
- Biaya produksi relatif lebih rendah ketimbang AC-WC
Karena kadar aspalnya lebih sedikit dan agregatnya lebih kasar, biaya material AC-BC umumnya lebih ekonomis. - Memberikan kekuatan struktural yang tinggi
AC-BC biasa kontraktor gunakan untuk menahan beban kendaraan karena komposisi agregatnya lebih besar dan lebih padat. Ini membuat struktur jalan lebih kuat dan stabil. - Mengoptimalkan daya dukung lapisan di atasnya
Lapisan AC-WC dapat bekerja lebih maksimal karena AC-BC menyediakan fondasi yang kokoh, sehingga risiko retak atau deformasi menjadi lebih rendah. - Lebih tahan terhadap deformasi (rutting)
Berkat struktur campuran yang lebih kaku dan stabil, AC-BC mampu menghadapi tekanan roda berat dengan lebih baik. - Proses pemadatan lebih mudah tercapai
Campuran agregat kasar pada AC-BC menjadikannya lebih cepat proses pemadatan, sehingga mempercepat pekerjaan konstruksi.
Kekurangan AC-BC
- Tidak cocok sebagai lapisan permukaan
Teksturnya lebih kasar dan kurang halus sehingga tidak memberi kenyamanan berkendara jika langsung anda gunakan sebagai lapisan aus. - Kurang kedap air
Karena kadar bitumen lebih rendah, AC-BC tidak mampu melindungi perkerasan dari infiltrasi air sebesar AC-WC. - Lebih rentan terhadap kerusakan permukaan jika terekspos langsung
Jika tidak anda tutup AC-WC, lapisan AC-BC lebih mudah terkikis atau aus akibat gesekan ban dan cuaca. - Butuh kontrol kualitas yang ketat
Gradasi agregatnya yang lebih besar harus tertata dengan baik, jika tidak lapisan bisa tidak stabil atau kurang padat. - Sensitif terhadap metode pemadatan
Bila pemadatan tidak optimal, daya dukungnya menurun dan dapat memicu retak dini.

Kelebihan dan Kekurangan AC-WC (Asphalt Concrete – Wearing Course)
Sebagai lapisan paling atas dalam struktur perkerasan, AC-WC memiliki fungsi krusial dalam memberikan kenyamanan, keselamatan, serta perlindungan bagi lapisan di bawahnya. Berikut kelebihan dan kekurangannya.
Kelebihan AC-WC
- Permukaan lebih halus dan nyaman dilalui
Campuran agregat halus dan kadar aspal lebih tinggi membuat AC-WC menghasilkan permukaan jalan yang rata sehingga meningkatkan kenyamanan berkendara. - Memberikan daya tahan yang lebih baik terhadap cuaca
Karena berfungsi sebagai lapisan aus, AC-WC mampu melindungi lapisan di bawahnya dari hujan, panas ekstrem, serta perubahan suhu yang berulang. - Meningkatkan keselamatan pengguna jalan
Struktur materialnya terancang untuk menciptakan tekstur mikro yang memberi daya cengkeram (skid resistance), sehingga kendaraan lebih aman terutama saat kondisi basah. - Kedap air sehingga menekan risiko kerusakan struktural
Kadar bitumen yang lebih tinggi membuat AC-WC bekerja sebagai pelindung utama dari infiltrasi air yang sering menjadi penyebab awal kerusakan jalan. - Lebih estetis dan rapi secara visual
AC-WC menghasilkan tampilan yang lebih hitam pekat dan rata, menjadikannya ideal untuk jalan raya, kawasan perkotaan, hingga area komersial.
Kekurangan AC-WC
- Biaya produksi lebih tinggi
Kandungan aspal yang lebih banyak serta agregat halus berkualitas membuat biaya AC-WC lebih mahal daripada AC-BC. - Lebih sensitif terhadap metode penghamparan
Lapisan ini membutuhkan pengendalian suhu dan pemadatan yang lebih presisi agar kualitas permukaan tetap optimal. - Ketebalan harus sangat diperhatikan
Karena AC-WC lebih tipis, kesalahan dalam pengaturan ketebalan dapat menyebabkan permukaan cepat retak atau aus tidak merata. - Cepat aus jika lalu lintas sangat berat
Pada jalan dengan lalu lintas ekstrem seperti jalur truk berat, AC-WC bisa lebih cepat mengalami keausan sehingga perlu perawatan rutin. - Tidak dirancang sebagai lapisan struktural
AC-WC hanya berfungsi sebagai lapisan aus, sehingga tidak bisa menggantikan peran AC-BC dalam menahan beban.
Standar Ketebalan AC-BC & AC-WC di Indonesia
Dalam konstruksi jalan beraspal, ketebalan setiap lapisan memiliki peran penting untuk memastikan jalan kuat, aman, dan tahan lama. Di Indonesia, standar ketebalan AC-BC dan AC-WC biasanya mengacu pada Spesifikasi Umum Bina Marga, yang menjadi acuan nasional untuk pekerjaan perkerasan jalan. Meski dapat disesuaikan dengan kebutuhan proyek, beban lalu lintas, dan kondisi tanah dasar, berikut gambaran umum ketebalannya.
Ketebalan Standar AC-BC (Binder Course)
- 4–7 cm untuk jalan kelas ringan–sedang
Digunakan pada jalan lingkungan atau jalan perkotaan dengan volume lalu lintas tidak terlalu tinggi. - 6–8 cm untuk jalan kelas sedang–berat
Cocok untuk jalan arteri, jalan kabupaten, atau akses industri dengan beban kendaraan campuran. - 8–10 cm untuk lalu lintas sangat berat
Biasanya diterapkan pada kawasan industri, jalan truk, atau jalur distribusi besar yang membutuhkan daya dukung tinggi.
Karena Ketebalan AC-BC yang lebih besar membantu menyebarkan beban kendaraan ke lapisan bawah sehingga retak atau deformasi bisa diminimalkan.

Ketebalan Standar AC-WC (Wearing Course)
- 2,5–3 cm untuk jalan umum
Merupakan standar paling umum untuk jalan perkotaan dan lingkungan. - 3–4 cm untuk lalu lintas sedang–berat
Cocok untuk jalan arteri atau akses utama antar wilayah. - 4–5 cm untuk kondisi khusus
Biasanya digunakan pada jalan yang sering menerima kendaraan berat atau membutuhkan lapisan aus dengan durabilitas lebih tinggi.
Karena AC-WC adalah lapisan paling tipis, pengendalian ketebalan sangat penting untuk memperoleh permukaan yang halus dan tahan lama.
Catatan Penting dalam Penentuan Ketebalan
- Ketebalan harus mengikuti hasil perencanaan (design mix), bukan hanya perkiraan lapangan.
- Kondisi tanah dasar (subgrade) sangat memengaruhi total ketebalan struktur perkerasan.
- Jalan dengan curah hujan tinggi atau sering tergenang membutuhkan AC-WC yang lebih fokus pada kedap air.
- Proses pemadatan wajib memenuhi spesifikasi agar ketebalan akhir sesuai standar.
Info dan Layanan
Kami merupakan kontraktor aspal jalan yang bergerak dibidang industri jasa pengaspalan lebih dari 10 tahun. Jika anda memerlukan informasi lebih lanjut mengenai jasa pengaspalan jalan, bisa menghubngi kami melalui kontak whatsapp admin aspalin dinomor 081910263554
FAQ tentang Perbedaan AC-BC & AC-WC
Berikut adalah rangkaian pertanyaan yang paling sering diajukan terkait perbedaan AC-BC dan AC-WC, lengkap dengan jawaban yang jelas dan mudah dipahami.
AC-BC berfungsi sebagai lapisan pengikat (binder course) yang berada di bawah permukaan jalan dan bertugas memberikan kekuatan struktural. Sedangkan AC-WC adalah lapisan aus (wearing course) yang berada di paling atas dan bertugas memberikan kenyamanan, keselamatan, serta perlindungan terhadap cuaca.
AC-BC membutuhkan agregat kasar untuk meningkatkan stabilitas dan daya dukung beban. AC-WC membutuhkan agregat halus agar menghasilkan permukaan yang halus, kedap air, serta memiliki daya cengkeram yang baik.
Tidak disarankan. AC-WC hanya berfungsi sebagai lapisan permukaan dan tidak dirancang untuk menahan beban. Tanpa AC-BC, struktur jalan akan mudah mengalami retak dan deformasi.
Secara umum, AC-BC memiliki ketebalan 4–10 cm, tergantung kelas jalan dan beban lalu lintas. AC-WC biasanya 2,5–4 cm, karena fungsinya lebih fokus pada permukaan, bukan struktur.
Keduanya sama-sama penting dan saling melengkapi. AC-BC bertanggung jawab pada kekuatan struktur, sementara AC-WC melindungi permukaan dan memberikan kenyamanan. Menghilangkan salah satu lapisan dapat menurunkan umur jalan secara drastis.
Ya. AC-BC yang komposisinya tepat akan meningkatkan stabilitas struktural, sedangkan AC-WC yang dirancang sesuai standar akan menjaga permukaan tetap tahan terhadap cuaca dan keausan. Keduanya bersama-sama menentukan umur layanan jalan.
Bisa. Patching dapat dilakukan pada lapisan AC-WC yang mengalami lubang atau kerusakan ringan, namun kerusakan yang lebih dalam biasanya memerlukan perbaikan hingga lapisan AC-BC.

Aspalin Construction adalah kontraktor aspal jalan bergerak dibidang jasa pengaspalan, jasa marka jalan, jasa pengecoran jalan, rental alat berat, survey topografi profesional dan bergaransi.